-->

Tolitoli Pasca Pertengkaran Bupati dan Wakil Bupatinya

Bupati Tolitoli dan Wakil


Viralnya video pertengkaran Bupati Tolitoli Moh. Saleh Bantilan dan Wakilnya Abdul Rahman H. Buding Beberapa waktu lalu menjadikan kabupaten di Propensi Sulawesi Tengah ini sangat terkenal.

Mungkin sebagian Sahabat Dakoan.com masih asing atau bahkan belum pernah mendengar nama kabupaten ini sama sekali, namun dengan kejadian Bupati VS Wakil tersebut nama daerah ini kini akrab ditelinaga hampir semua orang terutama para pegiat media sosial. 

Yah... Itu lah Tolitoli kampung halaman ku, tempat dimana pengelola blog ini dilahirkan.

Sebenarnya malu untuk mengakuinya namun rasanya ini sangat perlu untuk diungkapkan. Siapa tahu kepopuleran kedua petinggi daerah yang beritanya sempat ramai menghiasi layar kaca itu bisa menular ke yang empunya blog ini, hehehe.....

Sampai postingan ini dibuat, panasnya pertengkaran mereka masih tersa meskipun beberapa hari ini Tolitoli diguyur hujan deras yang cukup membuat masyarakat Tolitoli lebih nyaman berhangat-hangat dibalik selimut daripada mempersiapkan diri menyambut banjir yang kedatangannya selalu tak terduga.

Iya. Tak terduga dan dahsyat. Kedahsyatan banjir di kabupaten ini sampai membuat menteri sosial waktu itu Ibu Kofifa Indar Parawansa turun tangan lansung kelokasi bencana.

Sahabat Dakoan.com yang baik....!

Ada yang berasumsi bahwa pemicu pertengkaran hebat bupati dan wakilnya tersebut disebabkan persoalan bagi-bagi yang kurang adil. Seperti terlihat di komentar akun facebook Muhd Amirul Hafis pada postingan fanpage facebook bernama Sutrisno Budiharto yang membagikan video pertengkatan itu.

"Akibat tidak pembagian rata hasil korupsi sudah bertengkar". Demikian tulis akun tersebut.

Lain lagi dengan akun Facebook Mario Mario, Ia membagikan sebuah foto segepok uang asing yang katanya ingin Ia hadiahkan kepada Bupati Tolitoli dan wakilnya biar keduanya adem dan tak memperpanjang pertengkaran tersebut lagi.

Semoga saja kejadian ini dapat menjadi pelajaran untuk kita semua agar kedepan lebih berhati hati dalam memilih pemimpin.

Konon katanya, kue kekuasaan itu lezatnya minta ampun sehingga dapat membuat seorang penguasa kerasukan jin rakus.

Maka kita harus selektif dan secerdas mungkin menentukan pilihan jangan memilih hanya karena diberi sejumlah uang, jangan memilih hanya kerena diberi pupuk, kain sarung, hand traktor atau racun rumput tapi pilihlah pemimpin berdasarkan integritasnya, kapasitasnya dan track recordnya.  
LihatTutupKomentar