-->

Cerita Dari Panyapu. Dusun Asal Hasni Korban Penculikan yang Disekap Selama 15 Tahun

Jembatan Dusun Panyapu
Sore itu, Selasa 14 Agustus 2018 tepat pukul 16:30 WITA Dakoan.com mengunjungi Dusun Panyapu Desa Galumpang. Dusun dimana ayah Hasni tinggal.

Setelah melewati sungai yang jembatannya telah ambruk dihantam banjir tahun lalu, nampaklah kontras gambaran kesederhanaan warga dusun.

Terlihat rumah-rumah yang berdiri hampir menyeluruh berukuran sangat kecil dan memprihatinkan.

Menurut keterangan warga setempat, dari 70 kepala keluarga di Panyapu, lebih dari separuh tanpa pekerjaan menentu. Meski tinggal di dusun, namun rata-rata mereka tak memiliki tanah garapan.

Bahkan rumah-rumah mungil mereka dibangun di atas tanah milik orang lain.

Warga Dusun Panyapu bukan petani, disebut buruh tanipun sepertinya juga tidak tepat. Karena umumnya pekerjaan mereka mengumpulkan sisa-sisa panen buah kelapa yang jatuh dari pohon dengan sendirinya.

Untung saja pemilik kebun bisa berbesar hati dan sudah memaklumi sehingga tidak keberatan jika orang-orang Dusun Panyapu mengais rejeki dari sisa-sisa panen kelapa merka.

Hari itu Dakoan.com juga mengunjungi Pak Makmum, ayah Hasni korban penculikan yang disekap Tete Jago selama 15 Tahun.

Saat Dakoan.com menyambangi kediaman beliau , senyum ramahnya menyabut sembari mempersilahkan duduk.

Lelaki 63 tahun itu berkisah, saat ini ia tinggal bersama menantu, anak serta cucunya. Yang mana sebelumnya ia hanya tinggal sebatang kara sebelum putrinya Hasni ditemukan dua minggu yang lalu.

Semenjak anaknya ditemukan, wujud keprihatinan terus berdatangan baik  ke Hasmi maupun ke dirinya.

Salah satunya berasal dari salah seorang anggota polisi di Polsek Dakopemean, "pak Polisi dari Galupang ada kase bantuan sama saya", ungkapnya

Ia juga menceritakan ada beberapa pihak yang melihat kondisi rumahnya berjanji akan membantu merenovasi agar menjadi hunian yang layak.

"Alhamdulillah pemilik tanah tempat rumah ini berdiri tidak keberatan", sebutnya

Ditanyai pekerjaan saat ini, beliau menjawan mengumpulkan daun sagu untuk dibuat atap rumbia.

"Penghasilanya tidak seberapa namun cukup", katanya.

Dibawah beberapa foto kondisi rumah Pak Makmum yang berhasil dakoan.com abadikan.

Rumah Pak Makmum
Rumah Pak Makmum di tongkat dengan sebatang bambu biar tidak roboh. Nampak di kolong rumah beberapa karung pupuk milik pemilik kebun yang tanahnya ditempati rumah Pak Makmum

Rumah Pak Makmum
Beginilah penampakan dapur dan perabotan di rumah Pak Makmum

Rumah Pak Makmum
Bagian dalam rumah Pak Makmum

Rumah Pak Makmum
Disinilah Pak Makmum tidur setiap malam

Pak Makmum
Pak Makmum saat ditemui Dakoan.com

LihatTutupKomentar