Yang dari kecamatan lain, mereka ambil sendiri dirumah. Ada juga pembeli dari Kabupaten Buol dan Gorontalo. Itu dikrim lewat jasa pengiriman lain.
Kalau pemesan paket lagi baik hati biasanya per-pengantaran saya dapat Rp 5.000,-
Kalau 10 pengantaran? 10 X Rp 5.000 = Rp 50.000,-
Kalau 100 pengantaran? 100 X Rp 5.000 = Rp 500.000,-
Kalau 1.000 pengantaran? 1.000 X Rp 5.000 = Rp 5.000.000,-
Kalau 10.000 pengantarant? 10.000 X Rp 5.000 = Rp 50.000.000,-
Kalau diteruskan, postingan ini pasti akan penuh dengan angka 0 dan 0. Saya tidak sanggup melihat angka-angka menggiurkan itu.
Istri jualan krim kecantikan ini sejak setahun terakhir. Modal awalnya 1 juta, uang hasil penjualan gelang emas miliknya. Waktu itu tahun 2018. Dua tahun setelah pernikahan kami.
Awalnya cuek. Baru kali ini saya terjun lansung, nanti setelah memperhatikan perkembangan usahanya. Omsetnya sudah berkali kali lipat dari modal awal (dari harga gelang yang dijual itu)
Istri tergolong ulet, tahan banting dalam berusaha, tidak takut gagal. Ia pernah jualan pakaian, cuma berjalan tiga bualan, lalu gulung tikar. Bankrut. Pernah jualan perabot dapur, rugi. Gulung tikar lagi. Bangkrut lagi.
Jualan krim kecantikan ini yang ketiga kali. semoga tidak gulung tikar dan tidak bangkrut lagi.
Barang yang Ia dijual bukan produk perusahaan kosmetik ternama, produk lokal. Pabriknya di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Namun konsumennya sudah tersebar di seluruh indonesia. Saya tidak menuliskan detail produk nya. Kunjungi saja Facebook istri saya. Klik disini.
Di akun facebooknya itu Sobat akan menemukan banyak testimoni dari para pelanggannya. Sobat juga bisa tanya-tanya cara penggunaan biar efek krimnya maksimal. Bisa juga nego tipis-tipis, siapa tahu sobat dapat harga promo.